Heartology Cardiovascular Hospital – Masih banyak orang yang masih belum mengetahui perbedaan dari masuk angin, angin duduk, da serangan jantung. Meskipun gejalanya hampir sama, angin duduk bisa lebih membahayakan daripada masuk angin dan serangan jantung.
Jadi, apa bedanya gejala dari tiga keluhan kesehatan ini? Mungkin, sebenarnya ketiga keluhan tersebut hampir sama. Ketiganya dapat menyebabkan nyeri ulu hati atau dada yang bisa menjalar ke leher hingga punggung, keringat dingin, pusing, gangguan pencernaan seperti mual atau sakit perut, bahkan lemas.
Jadi, apa sih perbedaan dari ketiga masalah kesehatan di atas? Simak selengkapnya di sini!
Masuk Angin
Masih banyak orang mengabaikan gejala serangan jantung, karena mirip dengan masuk angin. Padahal, masuk angin sebenarnya bukan sebuah penyakit.
Mungkin masih ada negara yang tidak mengenal istilah masuk angin di dalam dunia medis. Akan tetapi di sini, masuk angin sering digunakan untuk menggambarkan masalah kurang enak badan, buang angin, sendawa, perut kembung, dan pegal-pegal, dan lain-lain. Singkatnya, keluhan ini hampir sama dengan keluhan asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Banyak yang menganggap penyebabnya karena banyak angin masuk ke dalam tubuh, terutama ketika musim hujan. Padahal, GERD disebabkan oleh melemahnya otot bagian bawah kerongkongan (lower esophageal sphincter/LES). Saat LES melemah, asam lambung dan isi lambung akan naik ke kerongkongan.
Faktor penyebab GERD beragam, dimulai dari obesitas, usia lanjut, kehamilan, gastroparesis atau skleroderma. Beberapa gejala umumnya seperti mual dan muntah, maag, sesak napas, dan sering sendawa.
Angin Duduk
Meskipun sama-sama memiliki kata angin, tapi angin duduk jauh lebih berbahaya daripada masuk angin. Akan tetapi, sebagian orang menganggap angin duduk sama dengan masuk angin. Parahnya lagi, banyak juga yang menyepelekan kondisi kesehatan ini.
Dalam dunia medis, angin duduk disebut dengan angina atau angina pektoris. Kondisi ini ditandai dengan nyeri pada dada, karena otot jantung kurang mendapatkan pasokan darah. Pasokan darah yang kurang tersebut disebabkan oleh penyempitan atau pengerasan dalam pembuluh darah. Hal yang harus diketahui, angin duduk atau angina ini dapat menyerang seseorang secara tiba-tiba.
Gejala angina pektoris biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada dada. Pengidap angina akan mengalami nyeri dada hingga menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung. Selain itu, ada juga gejala yang lainnya, seperti:
- Sesak napas.
- Gelisah.
- Mudah lelah.
- Merasa nyeri seperti gejala GERD.
- Pusing dan mual.
- Keringat berlebih.
Serangan Jantung
Penyakit jantung koroner adalah sebuah gejala awal dari serangan jantung. Akan tetapi, Anda ingin tahu lagi faktor penyebab yang lainnya?
Sebut saja kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, jarang berolahraga, hipertensi, diabetes, obesitas, hingga stres. Secara singkat, faktor tersebut akan membuat terganggunya pasokan darah ke otot jantung, sehingga menyebabkan terjadinya serangan jantung.
Setiap arteri koroner akan memasok darah ke bagian tertentu di jantung. Adanya penyumbatan darah dapat merusak bagian tersebut. Penyumbatan ini nantinya bisa mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Nah, kondisi tersebut yang berpotensi menyebabkan kematian.
Ingat, serangan jantung merupakan kondisi gawat darurat medis yang harus segera ditangani. Orang yang mengalami serangan jantung biasanya mengeluh keadaan yang sama dengan masuk angin atau angin duduk.
Masuk angin, angin duduk, dan serangan jantung tidak sama. Meskipun mempunyai gejala yang hampir sama, ketiga kondisi tersebut adalah kondisi medis yang berbeda, baik dari penyebab hingga faktor pemicunya.
Heartology Cardiovascular Hospital hadir sebagai pusat layanan jantung dengan tim dokter sub-spesialis yang berpengalaman dan didukung oleh peralatan medis yang lengkap dan mutakhir untuk penanganan diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, hingga aritmia. (RF)
Tim Dokter:
- dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP(K)
- dr. Faris Basalamah, Sp.JP (K)
- dr. Suko Adiarto, Sp.JP (K), Ph.D
- Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP (K)
- Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP(K)
Jika Anda memiliki masalah kesehatan terkait dengan penjelasan diatas, segera konsultasi ke dokter spesialis jantung, silahkan daftar di sini
Alamat:
Heartology Cardiovascular Hospital
Jl. Birah III No.4 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, 12180
Ditinjau oleh:
dr. Harmeni Wijaya, MD
Marketing Director
Heartology Cardiovascular Hospital