Keunggulan Tindakan Ablasi Jantung di Heartology Bersama dr. Dicky Armein Hanafy

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Dr. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP (K) menjelaskan bahwa Ablasi jantung merupakan sebuah penanganan medis bagi penderita aritmia atau gangguan irama jantung, dimana orang yang mengalaminya telah menggunakan obat-obatan dan kardioversi atau alat kejut jantung untuk membuat detak jantung menjadi normal tapi tidak berhasil.

Ablasi Jantung Untuk Mengobati Aritmia

Menurut Dr. dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP (K) di Heartology, ablasi jantung merupakan prosedur untuk memperbaiki irama jantung yang dilakukan dengan cara membuat jaringan parut di jantung untuk menghentikan sinyal listrik yang tidak teratur dan membuat detak jantung menjadi normal kembali.

Aritmia adalah gangguan dalam impuls listrik yang bertugas untuk mengatur detak jantung yang mengakibatkan jantung berdetak terlalu cepat, lambat atau tidak beraturan.

Ablasi jantung yang dikenal dengan nama ablasi kateter atau ablasi radiofrekuensi ini menggunakan kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah tanpa melakukan tindakan operasi, agar pemulihannya lebih mudah dan cepat.

Terdapat dua metode untuk melakukan tindakan ablasi jantung, yaitu:

  1. Ablasi frekuensi radio dengan menggunakan energi panas untuk menghilangkan sinyal yang menyebabkan gangguan irama jantung.
  2. Cryoablation dengan menggunakan suhu yang dingin untuk menghancurkan sinyal penyebab aritmia.

Pasien yang Membutuhkan Tindakan Ablasi Jantung di Heartology

  • Penderita aritmia yang tidak sembuh setelah ditangani dengan menggunakan obat-obatan.
  • Pasien yang mengalami efek samping berbahaya saat mengkonsumsi obat-obatan untuk mengatasi aritmia.
  • Pasien dengan jenis aritmia yang merespons baik jika ditangani dengan tindakan ablasi jantung, seperti atrioventricular nodal reentrant tachycardia (AVNRT), accessory pathway, fibrilasi atrium, atrial flutter, serta Wolff-Parkinson-White syndrome.
  • Penderita aritmia yang cenderung mempunyai risiko komplikasi berbahaya akibat aritmia, seperti serangan jantung dan henti jantung mendadak.

dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP (K) menambahkan, satu minggu setelah tindakan ablasi, Anda harus menghindari beberapa hal, seperti olahraga intens, mengangkat beban yang beratnya diatas 5 kg, dan melakukan kegiatan berat lainnya.

dr. Dicky Armein Hanafy, Sp.JP (K) adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang kemudian menempuh pendidikan Innere Medizin, Kardiologie, und Angiologie UniversitatsKlinikum Münster Westfallische Wilhelms-Universität, Münster, Jerman. Sebelumnya, ia juga pernah mendapat sertifikat Educational Commission for Foreign Medical Graduates (ECFMG) Amerika Serikat.

dr. Dicky Armein Hanafy juga aktif melakukan penelitian. Beberapa publikasi ilmiahnya sudah diterbitkan di European Journal of Pharmacology dan Journal of Cardiovascular and Electrophysiology.

Heartology Cardiovascular Hospital hadir sebagai pusat layanan jantung dengan tim dokter sub-spesialis yang berpengalaman serta didukung dengan peralatan medis yang lengkap dan mutakhir untuk penanganan diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia. Filosofi “Advanced. Uncompromised” merupakan komitmen Heartology dalam menyediakan layanan kardiovaskular terbaik untuk semua usia baik dewasa maupun bayi/anak, berbasis teknologi mutakhir dan tim dokter berpengalaman yang memberikan layanan paripurna. (RF)

Tim Dokter

Jika Anda memiliki masalah kesehatan terkait dengan penjelasan diatas, segera konsultasi ke dokter spesialis jantung, silahkan daftar di sini

Heartology Cardiovascular Hospital

Jl. Birah III No.4 Kebayoran Baru

Jakarta Selatan, 12180

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *