Heartology Cardiovascular Hospital – Cimino atau fistula arteriovenosa (AV) merupakan operasi yang dilakukan untuk menghubungkan vena dan arteri. Penanganan ini biasanya dokter lakukan di lengan, tepatnya antara pergelangan tangan dan siku atau di lengan atas.
Menghubungkan vena dan arteri dapat meningkatkan aliran darah di vena. Hal tersebut memungkinan vena yang dihubungkan tumbuh lebih besar dan lebih tebal, sehingga menjadi seperti arteri. Dokter mungkin dapat merekomendasikan prosedur ini jika seseorang mengalami penyakit ginjal kronis lanjut yang memerlukan perawatan hemodialisis jangka panjang.
Tujuan Cimino
Tujuan prosedur cimino yaitu untuk memfasilitasi pengobatan penyakit ginjal stadium akhir. Penyakit ginjal adalah kondisi yang seringnya terjadi akibat diabetes atau hipertensi.
Kondisi tersebut memiliki salah satu tanda, yakni mulai hilangnya kemampuan ginjal secara progresif untuk menyaring dan memurnikan darah.
Manfaat Cimino
Adapun manfaat cimino yaitu:
- Menghubungkan arteri ke vena untuk persiapan perawatan hemodialisis.
- Bermanfaat untuk pengidap gagal ginjal, karena prosedur ini membuat titik akses untuk sistem dialisis.
- Cimino adalah solusi jangka panjang yang baik untuk hemodialisis, meskipun ada beberapa alternatif lainnya.
- Tidak ada benda asing yang ditanamkan ke dalam tubuh.
- Mengoptimalkan aliran darah, agar perawatan dialisis berjalan efektif, sambil meminimalisir masa perawatan.
- Menurunkan risiko infeksi.
- Dapat kamu lakukan sebagai rawat jalan.
- Memastikan pemulihan lebih cepat dan dapat segera kembali melakukan aktivitas rutin.
Prosedur Cimino
1. Sebelum cimino
Dokter akan memetakan pembuluh darah pasien sebelum melakukan prosedur cimino. Pemetaan tersebut bisa dokter lakukan dengan bantuan alat ultrasonografi (USG) Doppler.
Alat tersebut membantu mengetahui kondisi aliran darah dan pembuluh darah vena, serta arteri yang akan disatukan. Melalui USG Doppler, dokter juga dapat memilih lokasi pembuluh darah yang tepat untuk prosedur cimino.
2. Selama prosedur cimino
Dokter terlebih dulu akan memberikan bius lokal maupun bius total sesuai kebutuhan, tergantung kondisi pasien. Pada pasien anak-anak, biasanya mereka akan mendapat bius total, sehingga anak dapat tertidur selama operasi.
Setelah bius bekerja, dokter spesialis bedah akan membuat sayatan di pergelangan tangan atau siku bagian dalam, kira-kira sepanjang 2 hingga 4 sentimeter.
Kemudian, dokter akan menghubungkan pembuluh vena dengan arteri terdekat. Nah, saluran yang terbentuk dari pembuluh vena dan arteri inilah yang disebut sebagai cimino atau fistula.
Setelah cimino terbentuk, dokter akan menjahit bekas sayatan dan menutupnya dengan perban. Prosedur cimino biasanya berlangsung selama 2 jam.
3. Setelah prosedur cimino
Pasien biasanya boleh pulang setelah prosedur tindakan ini selesai. Namun penting untuk diingat, hindari mengangkat beban berat menggunakan tangan yang baru menjalani operasi. Hal tersebut untuk mencegah pendarahan pada fistula.
Ingat juga, bahwa tangan yang mendapatkan prosedur cimino tidak boleh menerima suntikan, pengambilan darah, dan pengukuran darah. Area tersebut harus benar-benar kamu jaga agar tetap kering sampai sembuh.
Kemudian, dokter akan merekomendasikan pasien untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengatur jadwal istirahat yang cukup.
- Posisikan lengan lebih tinggi dari jantung.
- Selalu menjaga luka bekas operasi tetap kering hingga benar-benar sembuh.
- Mengonsumsi obat yang diresepkan dokter.
- Menjalani latihan untuk mematangkan fistula dengan meremas bola karet (stress ball).
- Menemui dokter secara berkala untuk pemeriksaan, agar dokter mengetahui jika fistula siap digunakan.
Risiko Prosedur Cimino
Prosedur operasi jenis apapun memiliki kemungkinan risiko, seperti infeksi. Risiko yang mungkin dapat terjadi pada prosedur cimino adalah:
- Pembekuan darah. Jika ada gumpalan yang terbentuk di fistula atau vena, hal tersebut dapat menghambat aliran darah. Jika Anda melihat adanya perubahan, segeralah hubungi dokter. Kemungkinan gumpalan tersebut dapat dihilangkan.
- Steal syndrome. Apabila terlalu banyak darah mengalir dari arteri ke vena, maka hal ini dapat menurunkan aliran darah ke tangan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kedinginan dan mati rasa. Dalam beberapa kasus, bahkan dapat menurunkan aliran darah ke saraf, yang memengaruhi kekuatan tangan.
- Mati rasa di ibu jari. Terkadang, prosedur cimino dapat menyebabkan memar pada saraf. Hal tersebut sering menyebabkan perasaan mati rasa di ibu jari. Namun risiko ini cenderung dapat pulih dengan sendirinya selama beberapa minggu.
Heartology terus berkomitmen memberikan pelayanan jantung dan pembuluh darah secara komprehensif dengan dukungan teknologi mutakhir, menghasilkan medical outcome terbaik, dan membantu meningkatkan kualitas serta harapan hidup pasien.lengkap dan mutakhir untuk penanganan diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia. Filosofi “Advanced. Uncompromised” merupakan komitmen Heartology dalam menyediakan layanan kardiovaskular terbaik untuk semua usia baik dewasa maupun bayi/anak, berbasis teknologi mutakhir dan tim dokter berpengalaman yang memberikan layanan paripurna. (RF)
Tim Dokter:
- dr. Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV(K), FIHA, FICA
- dr. Akmal Alfaritsi Hamonangan, Sp.BTKV, FIHA, FICA
Jika Anda memiliki masalah kesehatan terkait dengan penjelasan pada artikel ini, segera konsultasi ke dokter spesialis jantung, silahkan daftar di sini
Alamat:
Heartology Cardiovascular Hospital
Jl. Birah III No.4 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, 12180
Ditinjau oleh:
dr. Harmeni Wijaya, MD
Marketing Director
Heartology Cardiovascular Hospital